
Nagari Paninggahan terus berinovasi dalam meningkatkan layanan publik dan pengelolaan data melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis Penggunaan Website Nagari. Kegiatan yang dilaksanakan berkat kerja sama antara Nagari Paninggahan dan Program Studi Manajemen Informatika Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok ini menghadirkan Yendi Putra, S.Kom, M.Kom, sebagai narasumber utama. Selain menjadi dosen, Yendi juga menjabat sebagai Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Sumatera Barat, yang menginisiasi program kerja Smart Village atau Nagari Cerdas, bertujuan untuk mengembangkan tata kelola berbasis digital di tingkat nagari.
Acara bimbingan teknis ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Nagari Paninggahan, Bapak Jufri. Dalam sambutannya, Jufri menekankan pentingnya ketelitian dalam pendataan, terutama dengan melibatkan 140 tim pendataan lapangan dan 28 tim entri data. “Data yang diinput dalam website nagari harus memiliki tingkat validitas tinggi karena akan menjadi basis bagi kebijakan-kebijakan penting di masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Paninggahan juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah kolaboratif ini dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik di nagari. “Nagari Paninggahan sangat serius dalam peningkatan data penduduk dan layanan berbasis digital,” ujar Ibu Camat. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar, menghasilkan data yang akurat, dan menjadi contoh bagi nagari lain dalam pemanfaatan teknologi digital.
Peran Yendi Putra dalam Program Smart Village (Nagari Cerdas)
Sebagai narasumber utama, Yendi Putra menjelaskan tahapan dalam perancangan dan penggunaan website nagari. Dalam materi yang disampaikan, ia menjelaskan konsep Smart Village, yaitu upaya digitalisasi yang memungkinkan setiap nagari untuk mengelola data dan informasi publik dengan mudah, efektif, dan transparan. Yendi menekankan bahwa transformasi digital ini tidak hanya memudahkan tugas operator, tetapi juga memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi publik.
Menurut Yendi, RTIK Sumatera Barat mendukung penuh inisiatif Nagari Paninggahan ini sebagai langkah strategis dalam mencapai Nagari Cerdas. “Digitalisasi nagari adalah bagian dari usaha kita bersama untuk memberikan layanan publik yang efisien, akurat, dan responsif. Dengan website nagari yang terstruktur dengan baik, data dapat dikelola secara optimal dan dijadikan dasar untuk berbagai kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujarnya.
Mendorong Validitas Data sebagai Dasar Kebijakan
Dalam sesi tanya jawab, Yendi Putra juga menjawab beberapa pertanyaan terkait tantangan dalam menjaga validitas data. Menurutnya, kunci sukses digitalisasi terletak pada pengawasan yang ketat selama proses pendataan dan pada kompetensi operator dalam menjalankan sistem. Statistik terbaru dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa 80% nagari di Sumatra Barat masih bergantung pada metode pencatatan manual. Upaya digitalisasi ini diharapkan mampu mengurangi margin of error dalam pendataan hingga 15-20% di Nagari Paninggahan.
Menuju Masa Depan Layanan Publik yang Lebih Cerdas dan Transparan
Digitalisasi yang dilakukan di Nagari Paninggahan diharapkan menjadi model bagi desa atau nagari lainnya di Sumatra Barat. Dengan adanya bimbingan teknis ini, para operator website dan petugas lapangan dapat menjalankan tugasnya secara lebih efektif, dengan dukungan teknologi yang relevan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun infrastruktur digital di pedesaan, menciptakan pelayanan publik yang lebih responsif, dan mengembangkan sumber daya manusia yang paham teknologi.
Langkah ini diyakini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Nagari Paninggahan, baik dalam hal peningkatan layanan maupun dalam penyusunan kebijakan berbasis data yang akurat.


